Pengwil APJII Kepri Lanjutkan Komitmen Pemanfaatan Palapa Ring Barat

Ilustrasi Palapa Ring / Sumber; Beritamalukuonline.com

BATAM – Pengurus Wilayah APJII Kepulauan Riau berkomitmen mendukung pemanfaatan Palapa Ring Barat guna melanjutkan penetrasi internet di wilayah tersebut.

Ketua APJII Kepulauan Riau Dadik Febriawan menuturkan secara teknis di Kepulauan Riau tidak ada kendala terkait Palapa Ring Barat (PRB) karena sudah ada penyelenggara jaringan yang sudah terkoneksi.

Apalagi menurut informasi Bakti sudah menyetujui kerjasama antara APJII dan pengelola PRB. Saat ini proses tersebut dapat dilakukan oleh perantara penyelenggara jaringan dan harus membuat kesepakatan MOU dengan pihak terkait.  

“Jadi seharusnya lebih mudah untuk direalisasikan rencana ini. Tinggal menunggu kesepakatan harga dari pihak terkait,” ujarnya.

Continue reading

Tumbuh Pesat, Anggota Pengwil Banten Terus Kejar Penetrasi Internet

Bantuan APJII Banten untuk Korban Tsunami telah Tiba di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang / Dok APJII 2018

Anggota Pengurus Wilayah APJII Banten tumbuh 14% selama tiga tahun terakhir. Dari hanya 10 internet service provider (ISP) lokal saat didirikan pada Juli 2018, setahun kemudian jumlah anggota meningkat hingga 33 perusahaan. Saat ini tercatat ada 43 ISP yang terdaftar di Pengwil APJII Banten. 

Ketua APJII Banten Danang Wijayanto menuturkan pihaknya menghadapi sejumlah tantangan sekaligus peluang ketika mulai merintis kepengurusan wilayah. Mulai dari soal infrastruktur IIX hingga soal progam pelatihan dan sertifikasi. Kini, APJII Banten sudah memiliki berbagai fasilitas pendukung, salah satunya link IX Banten ke IIX sebesar 300 Mbps.

Dalam menjalankan kepengurusan, APJII Banten aktif melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan. Ini misalnya sosialisasi bersama dengan Balai Monitoring setempat terkait dengan interferensi dan aspek teknis lainnya di lapangan.

Menurut survey APJII, saat ini pengguna internet di Banten mencapai 10 juta atau 65,9% dari total populasi sebesar 13,16 juta. Artinya, masih ada tantangan besar untuk terus melanjutkan penetrasi Internet di provinsi tersebut. 

“Kita juga mendorong penggunaan internet untuk kemajuan pendidikan di Banten,” tutur Danang.

Danang menilai, penggunaan internet di Banten cukup signifikan. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan perusahaan yang berbasis internet dan teknologi. “Tapi, harus lebih dikembangkan lagi terutama di Banten selatan,” jelasnya. 

“Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Mudah-mudahan kita bisa segera bersinergi dengan instansi terkait,” harapnya.

Ketika bencana tsunami menghantam pesisir Banten pada akhir 2018 silam, Pengurus Wilayah  langsung bergerak cepat membantu korban tsunami. Penyaluran bantuan itu dipusatkan di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kala itu, wilayah tersebut belum ada bantuan sama sekali yang diberikan. Sebab daerah itu termasuk kawasan yang terisolir pasca tsunami menerjang.

“Terjadinya bencana tsunami ini sangat memprihatinkan, terutama di wilayah kecamatan Sumur. Sehingga kami memusatkan bantuan di wilayah ini. Alhamdulillah tidak butuh waktu lama, tim kami sudah bisa mencapai lokasi-lokasi yang tidak tersentuh bantuan itu,” jelas Danang.

Tim relawan APJII Banten akhirnya berhasil mencapai ke lokasi-lokasi yang terisolir itu pada Minggu (23/12/2018) pukul 05.00 WIB. Sesampainya di sana, langsung memberikan bantuan kepada para korban. Adapun bantuan yang diberikan meliputi, selimut, popok, susu bayi, mie instant, beras, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, APJII Banten juga memberikan bantuan sarana komunikasi dan listrik yang disediakan melalui genset.

Program Ini Jadi Prioritas APJII Sumatra Utara Kala Pandemi

APJII Sumut Berfoto Bersama Usai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Medan / Dok. APJII 2018

Medan – APJII Pengurus wilayah Sumatra Utara (Sumut) yang dipimpin Bambang Heru Wijaksono memiliki program-program prioritas pada tahun pandemi ini.

Menurut Bambang, pada tahun ini program kerja yang menjadi perhatian utama pengurus wilayahnya adalah menginisiasi anggota APJII di Sumut untuk dapat masuk ke IIX-Sumut. Karena hingga tahun ini jumlah anggota yang berada di jaringan IIX-Sumut masih sedikit, yakni baru 1 NAP, 4 ISP, dan 2 penyelenggara jaringan. Mereka adalah Indosat Ooredoo, Neuviz, Triwahana (Vijja), Mahameru, Nusanet, Goesar Optix, dan CGS.

Selain itu, pengwil Sumut juga fokus menyelesaikan beberapa masalah, antara lain masih banyak ISP yang memiliki subnet atau reseller tidak menginformasikan atau melaporkan keberadaannya di Sumut. Padahal laporan ini penting supaya pengwil dapat membantu apabila mengalami masalah dengan aparat setempat.

“Selama ini pengwil baru mengetahui keberadaan ISP tersebut di Sumut, setelah bermasalah dengan aparat satu daerah di Sumut,” ujar Bambang Heru baru-baru ini.

APJII Pengwil Sumut berdiri pada 2001 yang diprakarsai oleh Rully Sumbayak. Rully mendapat mandat dari Heru Nugroho, Sekjen APJII saat itu, untuk menjadi Koordinator Wilayah APJII Sumatra. Di awal-awal pendirian, APJII Sumut hanya memiliki anggota lima ISP, antara lain PT Media AntarNusa, PrimaNet, dan PT Indo Internet.

Pengwil Sumut pertama kali dibentuk pada 9 Maret 2011 di Medan. Pengwil Sumut secara resmi dilantik oleh Ketua Umum APJII pada 4 Juni 2012 di Medan berdasarkan SK-Dewan Pengurus/006/Korwil-Sumut/VI-04/2012. Hingga saat ini APJII Pengwil Sumut memiliki empat ketua dengan rincian berikut: Rully Sumbayak, Ketua Pengwil periode 2001–2004; Hendra Arbie (2004–2007), MS Yudha (2007–2010 dan 2010–2012), dan Bambang Heru Wijaksono (2012–2015, 2012-2018, dan 2018-2021).

Tiga Program Utama Pengwil Jateng

Ilustrasi Palapa Ring / Sumber; Beritamalukuonline.com

SEMARANG – Priyo Suyono, Ketua Pengwil APJII Jawa Tengah menyebutkan terdapat tiga program prioritas untuk segara dipenuhi di wilayahnya. Tiga program prioritas itu ialah vaksinasi anggota APJII Jateng, CSR ke Polres-polres se-Jawa Tengah, dan pembuatan kontrak kerja sama antara ISP anggota APJII dengan reseller.

Vaksinasi covid-19 menjadi agenda utama pengwil yang dipimpinnya ini. Sebab, sektor internet dianggap juga sebagai tulang punggung masyarakat ketika beraktivitas kala pandemi melanda. Kemudian, program CSR ke Polres-polres se-Jawa Tengah. Program ini dilatarbelakangi lantaran di wilayahnya muncul reseller ISP yang bermasalah.

“Kejadian ini tentu menyeret teman-teman ISP di Jawa Tengah. Padahal kita tidak dalam posisi yang salah ya. Tapi reseller yang salah. Tujuan program CSR ini agar anggota APJII lebih mengenal Polres setempat,” tutur dia.

Continue reading

Setelah IIX, Branding APJII Lampung Jadi Prioritas Selanjutnya

Ilustrasi branding / Dok. APJII 2021

BANDAR LAMPUNG – Isan Supriyadi, Ketua Pengwil APJII Lampung menyebutkan terdapat dua hal yang menjadi prioritas kerja wilayah. Pertama soal Indonesia Internet Exchange (IIX) dan kedua adalah branding APJII Lampung. Kepengurusan yang terbentuk pada tahun 2016 ini, tentu saja menginginkan adanya dampak yang dirasakan oleh para anggota.

“Di tiga tahun pertama ini fokus bagaimana IIX bisa dirasakan manfaatnya oleh anggota. Karena ini kan cukup signifikan manfaatnya,” kata Isan.

IIX APJII Lampung kini telah memiliki kapasitas 1 Gbps. Sementara, untuk anggotanya mencapai 35 ISP yang tergabung baik lokal maupun nasional. Untuk ISP lokal kini sudah sebanyak 19 anggota yang tercatat. Jumlah ISP lokal ini pun terus bertumbuh signifikan, terutama di tahun 2019.

“Memang IIX menjadi prioritas dan target saat dibentuk APJII Lampung,” ungkap Isan.

Continue reading