
Medan – APJII Pengurus wilayah Sumatra Utara (Sumut) yang dipimpin Bambang Heru Wijaksono memiliki program-program prioritas pada tahun pandemi ini.
Menurut Bambang, pada tahun ini program kerja yang menjadi perhatian utama pengurus wilayahnya adalah menginisiasi anggota APJII di Sumut untuk dapat masuk ke IIX-Sumut. Karena hingga tahun ini jumlah anggota yang berada di jaringan IIX-Sumut masih sedikit, yakni baru 1 NAP, 4 ISP, dan 2 penyelenggara jaringan. Mereka adalah Indosat Ooredoo, Neuviz, Triwahana (Vijja), Mahameru, Nusanet, Goesar Optix, dan CGS.
Selain itu, pengwil Sumut juga fokus menyelesaikan beberapa masalah, antara lain masih banyak ISP yang memiliki subnet atau reseller tidak menginformasikan atau melaporkan keberadaannya di Sumut. Padahal laporan ini penting supaya pengwil dapat membantu apabila mengalami masalah dengan aparat setempat.
“Selama ini pengwil baru mengetahui keberadaan ISP tersebut di Sumut, setelah bermasalah dengan aparat satu daerah di Sumut,” ujar Bambang Heru baru-baru ini.
APJII Pengwil Sumut berdiri pada 2001 yang diprakarsai oleh Rully Sumbayak. Rully mendapat mandat dari Heru Nugroho, Sekjen APJII saat itu, untuk menjadi Koordinator Wilayah APJII Sumatra. Di awal-awal pendirian, APJII Sumut hanya memiliki anggota lima ISP, antara lain PT Media AntarNusa, PrimaNet, dan PT Indo Internet.
Pengwil Sumut pertama kali dibentuk pada 9 Maret 2011 di Medan. Pengwil Sumut secara resmi dilantik oleh Ketua Umum APJII pada 4 Juni 2012 di Medan berdasarkan SK-Dewan Pengurus/006/Korwil-Sumut/VI-04/2012. Hingga saat ini APJII Pengwil Sumut memiliki empat ketua dengan rincian berikut: Rully Sumbayak, Ketua Pengwil periode 2001–2004; Hendra Arbie (2004–2007), MS Yudha (2007–2010 dan 2010–2012), dan Bambang Heru Wijaksono (2012–2015, 2012-2018, dan 2018-2021).