
JAKARTA – Pemerintah menargetkan pembangunan base transceiver receiver (BTS) di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) akan selesai di 2022.
Menteri Komunikasi dan Informatika Jonny G. Plate menegaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) telah menyelesaikan pembangunan BTS di 4.200 desa di daerah 3T pada tahun ini dari 9.113 desa yang belum tercover jaringan internet.
Adapun sisanya diharapkan bisa tuntas pada 2022 mendatang. Dalam waktu bersamaan, operator telekomunikasi juga telah menyelesaikan sekitar 3.400 BTS di kawasan komersial.
“Dengan demikian kita tentu berharap bahwa tahun 2022 nanti 4G akan menjadi fondasi utama pembangunan atau akselerasi transformasi digital kita,” pungkasnya dalam acara talkshow di Metro TV, Selasa (27/7).
Selain pembangunan fisik infrastruktur, pemerintah juga didorong untuk menyiapkan instrumen pendukung seperti regulasi dan sumber daya manusia.
Guna menjamin ketersediaan SDM andal, Kemenkominfo menyiapkan program talenta digital dengan menyasar 600.000 talenta setiap tahun dan membumikan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk 12,4 juta masyarakat di level dasar.
Ketua Umum APJII Jamalul Izza menegaskan persoalan regulasi sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur fisik. Dalam hal kedaulatan data misalnya, Indonesia berkepentingan erat untuk mengamankan kepemilikan data agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
“Ini seperti yang ditegaskan Presiden Joko Widodo bahwa sekarang itu data is the new oil,” ujar Jamal dalam kesempatan yang sama.
Dengan kebutuhan internet yang semakin besar, Jamal optimistis pembangunan infrastruktur fisik bisa berjalan maksimal. Apalagi APJII terus berkomitmen untuk menyediakan akses internet di daerah-daerah yang tidak terjangkau melalui program Desa Internet Mandiri.
Di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau fiber optik tersebut APJII menggunakan teknologi v-sat untuk menyediakan akses internet dengan kolaborasi bersama Bumdes.
“Pembangunan jaringan di Indonesia memang tantangannya sulit karena kondisi geografis,” ujar Jamal.
2827total visits,2visits today