
JAKARTA–Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memprediksi tiga tantangan utama dalam transformasi digital di Indonesia di masa new normal. Ketiga tantangan tersebut adalah pemerataan akses di daerah, internet edukasi, dan telemedis.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum APJII Jamalul Izza dalam acara Indonesia Digital Conference 2020 bertajuk ‘Inovasi Beyond Pandemi’ yang digelar pada 15-16 Desember 2020. Dalam kesempatan tersebut, Jamal menyebut pandemi telah mengubah perilaku pengguna internet secara masif. “Sekarang mau tidak mau kita harus mengubah gaya hidup secara digital,” ujarnya.
Ini membuat anggota APJII yang berjumlah lebih dari 500 perusahaan juga harus berinovasi. Pasalnya, sekitar 75% pelanggan anggota APJII merupakan kalangan korporasi yang sangat terdampak pandemi.
Terkait dengan tantangan di masa new normal, Jamal kembali mengutip hasil survey APJII yang menunjukkan 196 juta penduduk atau sekitar 73,7% dari total populasi sudah terjangkau internet. Kendati demikian, ada sekitar 70 juta penduduk yang justru belum mendapatkan akses internet. Data menunjukkan terdapat 12.000 desa lebih belum memiliki akses internet, sementara 42.000 desa lainnya perlu ditingkatkan akses internetnya.
“Penetrasi internet yang selama ini lebih banyak mengandalkan pembangunan infrastruktur dari inisiatif terpusat perlu membuka opsiyang dapat mengakselerasi penyebaran akses internet yang efisien dan merata. Daerah-daerah perlu difasilitasi suprastruktur yang memadai agar dapat membangun infrastrukturnya secara mandiri,” tegas Jamal.
Tantangan lain adalah internet untuk edukasi yang sangat dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Saat ini ada 104.000 lebih sekolah belum memiliki akses internet sementara 287.000 lainnya masih perlu ditingkatkan.
Peluang dan tantangan lain yang tidak kalah pending adalah penggunaan aplikasi telemedis. Selama pandemi akses ke telemedis meningkat 600% yang menunjukkan sektor ini memiliki peluang sekaligus tantangan besar. Selain akses internet yang memadari, fator SDM dan dukungan regulasi juga sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan telemedis.
Guna mendukung transformasi digital, APJII telah menggulirkan sejumlah program krusial. Mulai dari Desa Internet Mandiri untuk menyediakan akses ke kawasan yang masih blankspot hingga membangun internet exchange yang saat ini sudah tersedia di 14 titik. “Internet exchange ini penting agar akses bisa lebih cepat dan bisa mengakomodir konten-konten lokal.” pungkas Jamal.