
JAKARTA – Kejutan besar sedang dipersiapkan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada bulan ini. Ya, APJII segera merilis hasil survei penetrasi pengguna internet Indonesia terbaru.
Jamalul Izza, Ketua Umum APJII, menjelaskan survei penetrasi pengguna internet Indonesia merupakan agenda tahunan Asosiasi. Survei ini merupakan potret terkini penetrasi pengguna internet termasuk perilaku serta konten atau aplikasi yang populer.
Hasil survei ini bisa digunakan oleh publik, pemerintah, dan dunia usaha yang menginginkan kondisi terkini pengguna internet di Tanah Air. Hasil survei ini juga untuk seluruh anggota APJII supaya memilki data tervaru untuk melihat penetrasi mana yang masih kurang di Indoonesia, untuk membuka peluang bisnis anggota (business opportunity).
“Survei ini akan menggambarkan kedinamisan penetrasi dan perilaku pengguna internet Indonesia sehingga bisa menjadi rujukan bagi seluruh pemangku kepentingan industri internet Indonesia dan industri-industri lain yang memerlukan data terkini pengguna internet Indonesia,” ujar Jamal pada tim Blog APJII.
Saat ini, lanjut Jamal, tim APJII sedang melakukan finalisasi terhadap hasil survei tersebut sekaligus menyiapkan infografis supaya hasilnya menarik.
“Kami akan umumkan hasilnya pada Oktober ini,” ucapnya.
Sebagai gambaran, kami tampilkan hasil survei tahun lalu tentang penetrasi pengguna internet di Indonesia di 2018. Berdasdarkan survei tersebut, pengguna internet Indonesia mencapai 64,8 persen dari populasi. Jumlah ini setara 171,17 juta pengguna dari populasi Indonesia 246,16 juta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Hasil survei terseut juga menunjukkan ada kenaikan penetrasi sebesar 10,12 persen dari tahun sebelumnya, setara 27 juta pengguna. Berdasarkan survei tersebut pula, kontribusi pengguna internet per wilayah paling banyak terdapat di Pulau Jawa, yakni 55 persen. Disusul oleh Pulau Sumatera 21 persen, Sulawesi-Maluku-Papua (10 persen), Kalimantan (9 persen), serta Bali dan Nusa Tenggara (5 persen).
Disebutkan juga saat ini Indonesia memiliki sekitar 60 juta rumah tangga, tapi yang terkoneksi internet baru 10 juta rumah. Survei tahun lalu merupakan kerja sama antara APJII dan Polling Indonesia yang dilakukan pada 9 Maret–14 April 2019 terhadap 5.900 responden di seluruh Indonesia dengan margin error 1,28 persen. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawancara dan bantuan kuesioner, serta menggunakan metode penelitian probality sampling dan multistage random sampling.
5033total visits,1visits today