
JAKARTA – Hujan deras semalaman mengguyur wilayah Jabodetabek saat malam pergantian tahun. Tak heran jika berdampak terhadap banjir di wilayah tersebut.
Terdapat 130 titik se-Jabodetabek terendam banjir. Para ahli menyebutkan bahwa banjir kali ini merupakan salah satu musibah banjir terbesar yang dialami Jabodetabek.
Akibatnya, berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per tanggal 6 Januari 2020, sebanyak 67 orang meninggal dunia dalam musibah tersebut.
“Lima hari setelah bencana banjir di Jabodetabek dan sekitarnya, jumlah korban meninggal bertambah tujuh orang. Semula 60 orang dan saat ini menjadi 67 orang per tanggal 6 Januari 2020,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, Senin (6/1) seperti dilaporkan dari Detik.com.
Oleh sebab itu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) turut turun tangan membantu para korban banjir Jabodetabek dengan menggalang dana. Ketua Umum APJII, Jamalul Izza mengatakan, APJII sebagai organisasi internet terbesar di Indonesia, memiliki kewajiban untuk membantu meringankan korban banjir Jabodetabek.
“APJII sebagai organisasi internet di Indonesia, juga ingin berkontribusi membantu para korban banjir Jabodetabek. Ini sebagai wujud nyata kepedulian kami terhadap masyarakat yang terkena imbas bencana ini. Kami berharap apa yang kami lakukan dapat meringankan beban masyarakat,” ungkap Jamal.
Untuk memudahkan penggalangan dana, APJII mempersilakan para anggotanya untuk dapat mengirimkan bantuannya melalui rekening organisasi dan melakukan konfirmasi ke nomor WhatsApp yang tertera. Dana ini akan diberikan kepada para korban banjir Jabodetabek.
“Mudah-mudahan musibah ini cepat berlalu dan masyarakat dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari,” kata dia.
3145total visits,1visits today