
JAYAPURA – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) beserta Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) berkerja sama dengan pemerintah Kabupaten Jayapura melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melakukan Memorandum of Understanding (MoU) terkait desa internet mandiri sekaligus mengadakan sosialisasi literasi digital.
Penandatangan MoU APJII dengan pemerintah setempat dilakukan di Hotel Suni Garden, Jayapura pada Rabu, (13/11/2019). Dalam acara tersebut hadir Ketua Umum APJII, Jamalul Izza; Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro, dan jajaran pemangku kepentingan terkait.
“Dengan MoU antara APJII dan Pemerintah Kabupaten Jayapura, akan semakin melebarkan jumlah penetrasi internet di Indonesia. Khususnya untuk wilayah Indonesia Timur. Terlebih, MoU ini menyasar ke desa-desa yang belum terjangkau internet di Jayapura,” ungkap Jamal.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan survei penetrasi dan profil perilaku pengguna internet Indonesia tahun 2018, jumlah pengguna internet di Indonesia telah mencapai 171,17 juta jiwa dari 264,16 total populasi penduduk Republik ini. Sementara, penetrasi internet di Papua baru berkontribusi mencapai 1,3 persen dari total jumlah pengguna internet.
Menurut Jamal, jika program desa internet mandiri berjalan baik di Jayapura, diprediksikan kontribusi pengguna internet di Papua bisa bertambah.
Perlu diketahui, di Jayapura sendiri terdapat lebih dari 130-an kampung. Belum lagi di kota-kota di Papua lainnya. Dengan demikian, diproyeksikan akan ada penambahan pemerataan akses internet di wilayah Papua.
“APJII berharap, program ini bisa membawa internet masuk desa sehingga terjadi pemerataan akses,” jelas Jamal.
Sementara itu, Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro mengatakan, kolaborasi pemerintah Kabupaten Jayapura bersama APJII untuk menghadirkan internet ke desa, patut diapresiasi.
Melalui kerja sama ini akan membawa internet di Jayapura tak dikeluhkan oleh masyarakat yang ada di desa. Masyarakat desa akan semakin dimudahkan aktivitas pekerjaannya yang membutuhkan akses internet.
“Kalau nanti ini sukses, tidak ada lagi alasan internet menjadi penghalang atau penghambat, tetapi malah akan membantu dalam mengirimkan laporan melalui internet dan hal ini juga akan mempermudah pelayanan sekaligus tidak ketinggalan informasi seputar Kabupaten Jayapura,” jelas Giri.
“Lalu kemudian, masyarakat kampung sudah tidak lagi harus mengeluarkan banyak ongkos transport untuk membawa laporan dari satu tempat ke tempat lain” ujarnya.
Literasi Digital
APJII memahami penetrasi internet yang semakin massif harus diimbangi pula dengan pemahaman tentang literasi digital. Literasi digital begitu penting lantaran maraknya hoaks yang beredar luas di internet.
Di sisi lain, manfaat literasi digital juga penting sebagai bentuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor teknologi.
Maka dari itu, setelah dilakukan penandatangan MoU terkait program Desa Internet Mandiri, APJII dan Pemerintah Kabupaten Jayapura menggelar seminar literasi digital.
Acara seminar ini dilakukan keesokan harinya pada Kamis (14/11/2019) di Hotel Suni Garden, Jayapura. Terdapat lebih dari 100 orang yang hadir dalam seminar itu, baik dari kalangan mahasiswa, komunitas TIK, serta masyarakat Jayapura.
Adapun sebagai pembicara pada seminar literasi digital antara lain, Ketua Umum APJII, Jamalul Izza; Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Gustaf Griapon; Miss Internet Indonesia, Ni Luh Putu Diah; Budi Setiadi dari perwakilan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI); serta Ali Akbar, Founder Bina Digital Bangsa.
5227total visits,3visits today