APJII Gelar Rakernas dan OPM 2019 di Medan

MEDAN – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Open Policy Meeting (OPM) 2019.

Acara ini diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Dyandra, Medan, selama 2 hari, mulai dari tanggal 26 hingga 27 Juni 2019. Tema kegiatan di tahun ini adalah ‘APJII Aktif Mendukung Tersedianya Infrastruktur bagi Anggota dalam Meningkatkan Penetrasi Fixed Broadband Indonesia’.

Tema tersebut sejalan dengan semangat APJII untuk meningkatkan penetrasi internet salama ini. Sebagaimana diketahui, berdasarkan survei internet dan perilaku penggunanya di Indonesia tahun 2018 yang dilakukan APJII, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di negeri ini telah mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8 persen dari total populasi yang sudah menggunakan internet.

Acara Rakernas dan OPM 2019 ini juga sebagai upaya APJII untuk meningkatkan soliditas dan peran sentral organisasi yang kini telah berusia 23 tahun di Indonesia. Menurut Ketua Umum APJII, Jamalul Izza, Rakernas dan OPM 2019 merupakan momentum bagi APJII untuk lebih agresif lagi meningkatkan penetrasi internet di Indonesia, terutama fixed broadband.

“APJII memiliki tanggung jawab yang besar untuk bersama-sama pemerintah berupaya mencari terobosan baru untuk lebih meningkatkan jumlah pengguna internet di Indonesia, khususnya fixed broadband. Dengan adanya Palapa Ring nanti, APJII bersemangat untuk dapat berkontribusi lebih jauh lagi,” kata Jamal.

Selain dari 159 perusahaan internet service provicer (ISP) dan 235 orang peserta yang mendaftar, Rakernas dan OPM sebagai agenda tahunan APJII ini juga dihadiri oleh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, akademisi, dan pegiat industri internet. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara juga turut hadir membuka acara Rakernas dan OPM 2019.

Dalam sambutannya, Menkominfo mengajak APJII untuk bersama-sama menyusun kajian mengenai industri internet di Indonesia. Hal ini bertujuan supaya industri internet dapat tumbuh sehat. Salah satunya, dengan memperhatikan isu Data Free Flow with Trust (DTTF). 

“Saya mengimbau APJII juga ikut untuk meng-address isu mengenai DTTF. Data is new oil. Saat ini Indonesia sudah menjadi anggota G20, dan ditargetkan 2030 menjadi G7, pada tahun 2050, Indonesia akan masuk menjadi negara G5,” jelas Rudiantara.

Pembahasan Rakernas & OPM 2019

Poin-poin yang dibahas dalam Rakernas dan OPM 2019 ini adalah pemaparan laporan kinerja organisasi yang akan dilakukan oleh Dewan Pengurus APJII dan Pengurus Wilayah di hadapan seluruh anggota. Setelah itu, akan dilakukan sesi tanya jawab mengenai laporan kinerja organisasi dan membahas isu-isu lainnya berkaitan dengan kemajuan organisasi.

Kemudian, pada acara OPM, Indonesia Network Information Center APJII (IDNIC-APJII) sebagai salah satu unit di bawah APJII yang secara teknis mengelola alokasi penomoran protokol internet (IP Address) di Indonesia, akan memberikan informasi dan perkembangan IP Address kepada seluruh anggotanya yang berjumlah sekitar 1.439 dari berbagai bidang usaha dan institusi.

Selain itu juga akan dihimpun berbagai masukan teknis dari seluruh anggota berkenaan dengan langkah-langkah yang akan ditempuh IDNIC kedepannya sehingga dapat lebih mengakomodir kepentingan seluruh anggotanya.

Ketua Panitia Rakernas dan OPM 2019 APJII, Bambang Heru Wijaksono mengatakan, agenda rapat kerja nasional ini dikemas juga dengan kegiatan yang memperkenalkan budaya dan kuliner Sumatera Utara.

“Kita akan menampilkan aneka tarian dan pertunjukan tradisional Sumatera Utara, seperti tari persembahan selamat datang dari Melayu dan tari Sigale-gale,” kata Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus APJII Wilayah Sumatera Utara.

5480total visits,1visits today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *