
KEPULAUAN SANGIHE – Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dalam pengembangan ekonomi digital di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal).
Salah satu daerah yang menjadi sasaran pengembangan adalah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara yang berjarak sekitar 105 mil laut dari Kota Manado dan 142 mil laut dengan General Santos, Filipina. Kabupaten ini merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.
APJII sebagai organisasi internet terbesar di Indonesia pun langsung bergerak cepat untuk membicarakan lebih lanjut tentang gagasan ini.
Ketua Bidang Organisasi dan Layanan Anggota APJII, Handoyo Taher dan Ketua Pengurus APJII Wilayah Sulawesi, Arry Abdi Syalman, turun langsung mendampingi Ditjen PPI Kemkominfo menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan kolaborasi pengembangan ekonomi digital. Rapat tersebut diselenggarakan di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Sangihe di Tahuna, Kamis (4/4).
“Rapat tersebut dihadiri beragam unsur, mulai dari pejabat, tokoh masyarakat hingga pelaku usaha. Harapannya tentu, dapat secara kolektif mengembangkan kapasitas peran pemimpin dalam menciptakan inovasi berdasarkan sistem Collborative Creative Learning and Action for Sustainable Solution atau CO CLASS,” jelas Arry.
Lebih lanjut diungkapkan Arry, usai menggelar rapat kolaborasi tersebut langsung dilanjutkan dengan peninjauan ke sejumlah lokasi atau sarana potensial Kabupaten Kepulauan Sangihe yang dapat mendukung pengembangan ekonomi digital.
“Salah satunya, kami mengunjungi Landing Point atau Stasiun Terminal Palapa Ring Paket Tengah sebagai jaringan tulang punggung serat optik yang terletak di Kelurahan Pananekeng, Kecamatan Tahuna Barat,” terangnya.
2770total visits,1visits today