
JAKARTA – Setelah tertunda pada tahun lalu, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) akan kembali menggelar grand final Miss Internet Indonesia (MII) pada September 2019.
Arnold Makasau, Ketua Panitia MII 2019, menjelaskan akan ada hal baru dalam proses seleksi MII 2019. Selain tetap mengedepankan kecerdasan (smart) ketimbang kecantikan fisik, secara konsep APJII akan mengubah MII 2019.
“MII 2019 kami akan fokus pada program pasca-pemilihan Miss Interet Indonesia. Jadi kami akan buat program MII satu tahun penuh untuk memmperkenalkan internet sehat, aman, dan produktif kepada masyarakat,” ujar Arnold usai serah terima Miss Internet Indonesia dan Miss Internet DKI Jakarta di Sekretariat APJJI di Jakarta, pada Rabu (13/3).
Dia menegaskan ajang pemilihan putri-putrian di internet ini tetap memiliki misi utama, yakni internet sehat, aman, dan produktif. MII juga menjadi jembatan bagi APJII untuk berkomunikasi dengan masyarakat dengan cara yang lebih efektif dan efisien.
“Niat event MII adalah mengangkat brand APJII di industri internet Indonesia. Sebab APJII membutuhkan endorsement untuk komunikasi ke pihak luar, pemerintah, swasta, sekolah, kampus, dan sebagainya,” ujarnya.
Jamalul Izza, Ketua Umum APJII, pada kesempatan sama, menegaskan Miss Internet Indonesia harus smart, sehingga didorong untuk banyak membaca dan menambah skill seperti public speaking, supaya bisa menguasai ‘panggung’ saat menjadi juru bicara APJII soal internet yang sehat, aman, dan produktif.
“Karena Miss Interet Indonesia lah yang berhadapan langsung dngan publik di lapangan. Kami ingin branding APJII naik. Bicara internet di Indonesia ya APJII, apa pun,” pungkas Jamal.
1702total visits,1visits today