
Bantuan APJII Banten untuk Korban Tsunami Saat Datang di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang / Dok APJII 2018
BANTEN – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) wilayah Banten langsung bergerak cepat membantu korban tsunami. Penyaluran bantuan itu dipusatkan di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Alasan memusatkan di daerah itu, menurut Ketua APJII Banten, Danang Wijayanto, karena di wilayah tersebut belum ada bantuan sama sekali yang diberikan. Sebab daerah itu termasuk kawasan yang terisolir pasca tsunami menerjang.
“Terjadinya bencana tsunami ini sangat memprihatinkan, terutama di wilayah kecamatan Sumur. Sehingga kami memusatkan bantuan di wilayah ini. Alhamdulillah tidak butuh waktu lama, tim kami sudah bisa mencapai lokasi-lokasi yang tidak tersentuh bantuan itu,” jelas Danang.
Lebih lanjut dikatakannya, tim relawan APJII Banten berhasil mencapai ke lokasi-lokasi yang terisolir itu pada Minggu (23/12) pukul 05.00 WIB. Sesampainya di sana, langsung memberikan bantuan kepada para korban.
Dalam pendistribusian bantuan ini, pihaknya tak sendirian. APJII wilayah Banten dibantu oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sumur. Tujuannya agar bantuan yang diberikan merata ke korban tsunami.
Adapun bantuan yang diberikan meliputi, selimut, popok, susu bayi, mie instant, beras, dan kebutuhan pokok lainnya. Selain itu, APJII Banten juga memberikan bantuan sarana komunikasi dan listrik yang disediakan melalui genset.
“Melalui kegiatan ini mudah-mudahan dapat sedikit mengurangi beban korban tsunami di Banten,” terangnya.
Peristiwa tsunami di Banten ini terjadi pada malam hari. Tepatnya pada 22 Desember 2018. Seminggu menjelang pergantian tahun. Tiada tanda-tanda tsunami datang seperti gempa. Berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadinya tsunami itu diduga berasal dari longsoran material Gunung Anak Krakatau.
Longsoran material itu diprediksikan setara dengan guncangan gempa magnitudo 3,4. Dari data yang diterima BMKG, tsunami terjadi 24 menit setelah longsor Gunung Anak Krakatau terjadi. BMKG pun terus memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau karena terus mengalami getaran.
Bencana alam ini mengakibatkan banyak korban. Data Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) per hari Selasa (25/12) pukul 13.00 WIB, menyatakan jumlah korban meninggal dunia tsunami Banten dan Lampung menjadi 429 orang.
Jumlah korban yang terdeteksi berada di wilayah Kabupaten Serang, Pandeglang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus. Dari 5 wilayah itu, paling parah terdampak tsunami di Kabupaten Pendeglang, Banten.
5896total visits,2visits today