Ingin Implementasi IPv6 Lebih Cepat, APJII Bikin FGD di Bandung

 

Para pembicara FGD APJII tentang Tantangan Implementasi IPv6 berfoto bersama di Bandung, Jawa Barat, akhir Agustus lalu.

BANDUNG – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) terus giat menggelar implementasi Internet Protocol version 6 (IPv6) di Tanah Air. Seperti pada akhir Agustus lalu, Asosiasi melkaukan kelompok diskusi terbatas atau focus group discussion (FGD) dengan topik “Percepatan Impelentasi IPv6 di Bidang Telekomunikasi” di Bandung, Jawa Barat.

Benyamin Naibaho, Ketua Bidang National Internet Registry (NIR) APJII, menjelaskan FGD ini menampilkan para pembicara dari Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, seperti Dirjen PPI Ahmad M Ramli, direktur telekomunikasi, kasubdit penomoran, serta pejabat Forum Nasional Pengelola Nomor Protokol Internet.

Kemudian para perwakilan dari perbankan macam BCA,
BRI, dan operator telekomunikasi; Biznet, Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL. Sedangkan para pesertanya adalah pengurus dan anggota APJII Korwil Bandung, institusi pendidikan, pemerintahan kota Bandung, dan
pemangku kepentingan di bidang internet  Bandung.

“Percepatan implementasi IP versi 6 menjadi fokus FGD, karena penerapannya sangat rendah di Indonesia. Apalagi sosialisasi soal pentingnya penerapan IPv6 masih sangat kurang, khususnya untuk para operator sebagai industri terbesar pengguna nomor protokol internet di Indonesia,” ujar Benyamin, baru-baru ini.

Kata dia, FGD ini ingin bisa mendorong implementasi IP versi 4 ke IP versi 6 lebih cepat dilakukan di semua bidang. Seperti migrasi penggunaan IPv4 ke IPv6 di operator penyelenggara seluler, instansi pemerintah, khususnya terkait layanan ke publik seperti web pengadaan pemerintah dan web layanan masyarakat. Kemudian implementasi IPv6 di seluruh perbankan dan institusi keuangan, karena dari sisi keamanan, IPv6 jauh lebih baik dari IPv4. Dan terakhir, penggunaan IPv6 dalam skala besar perlu segera diprogramkan (killer application), sambil bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait.

“APJII berharap setelah FGD ini, segala hal terkait lambatnya implementasi IPv6 dapat segera diatasi, seperti memperbaiki kesadaran terhadap kurangnya komitmen bersama untuk migrasi ke IPv6, akibat tiada hal-hal memaksa (urgent) untuk mengharuskan migrasi tersebut. Lalu menyadarkan pelaku industri bahwa tidak lama lagi IP versi 4 akan habis, sekalipun saat ini masih tersedia IPv4 untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang berlangsung selama ini,” ucapnya.

Asosiasi juga berharap perlu dibangun program besar yang membutuhkan penggunaan internet protokol dalam jumlah banyak, sosialisasi keunggulan penggunaan IPv6 perlu lebih merata terutama untuk para pengambil keputusan, koordinasi dengan industri dan Kementerian Komunikasi agar perangkat jaringan dan aplikasi harus mendukung IPv6, dan terakhir melakukan berbagai pelatihan dan meningkatan pengetahuan engineer IT.

5067total visits,2visits today

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *