JAKARTA—Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) berkomitmen mempermudah anggotanya untuk menjalankan usaha dengan menekan sejumlah memorandum of understanding (MOU).

Dalam acara buka puasa bersama, Rabu (14/6), APJII menekan dua MOU sekaligus dengan dua perusahaan. Ketua Umum APJII Jamalalul Izza menjelaskan nota kesepahaman pertama dilakukan dengan PT Bit Teknologi Nusantara tentang penyediaan jaringan fiber to the home (FTTH) serta dengan PT Amandaata Lintas Nusa tentang penyediaan layanan Anti DDOS (distributed denial of service).

“Ini MOU yang kesekian kalinya dengan penyelenggara jangan yang memiliki FTTH,” ujarnya.

Melalui MOU ini, nantinya anggota APJII bisa menggunakan jaringan FTTH di daerah-daerah yang memang sudah terlayani jaringan tersebut. Jamal mengatakan selama ini anggota APJII mendapatkan harga yang berbeda-beda untuk dapat menggelar layanan FTTH. MOU ini akan membuat setiap anggota bisa mendapatkan harga setara atau bahkan lebih murah.

Dengan demikian, ia berharap persaingan bisnis antaranggota akan jauh lebih kompetitif. Bagi internet jasa provider (ISP) skala kecil dan menengah tentu akan sangat membantu jalannya usaha. Apalagi hingga saat ini dari 280 anggota APJII hanya sebagian kecil yang sudah memiliki infrastruktur sendiri.

“Harapannya mereka bisa lebih mudah untuk jualan,” tutur Jamal.

Sementara itu, MOU dengan PT Amandata Lintas Nusa tentang Anti DDOS juga akan sangat membantu kelangsungan bisnis anggota APJII. Kalau selama ini para anggota harus membeli Anti DDOS dengan harga yang cukup mahal, kini para anggota bisa mendapatkannya dengan harga spesial.

Jamal menjelaskan sampai saat ini kerja sama memang masih dalam tahap MOU. Adapun pembahasan soal harga dan detil kerja sama tersebut nantinya akan dituangkan dalam perjanjian bersama.

11083total visits,1visits today